Minggu, 26 April 2015

Surga Di Tanah Demak

  Kota Demak yang terkenal dengan Masjid Agungnya dan buah jambu yang manis itu mempunyai beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Taman mangrove Morosari. 
Jika sudah sampai Masjid Jami’ Purwosari, maka Anda akan menemukan gapura dengan tulisan “Selamat Datang di Pantai Morosari”. Nah, dari gapura tersebut, Anda masih harus melanjutakan perjalanan sekitar tiga kilometer untuk sampai ke Pantai Morosari dan Tambaksari. Hati-hati karena selama perjalanan akan bertemu dengan medan jalan yang berbatu dan berlubang.
 
Pantai Morosari hampir sama seperti Pantai Marina Semarang, tetapi Pantai Morosari lebih sepi pengunjung. Disini Anda juga akan menemukan hutan mangrove. Ada dua cara menuju hutan mangrov, pertama naik perahu dan yang kedua naik kendaraan motor. Bila dengan perahu, Anda cukup membayar sekitar Rp50.000,- sampai Rp70.000,- untuk biaya sewanya.
 
Sedangkan yang memilih menggunakan kendaraan motor, harus benar-benar waspada. Jalur motor ke hutan mangrove sangat tidak bersahabat, medannya yaitu jalan setapak terbuat dari beton selebar satu meter, kanan dan kirin langsung mepet laut.
“Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian”. Pribahasa tersebut sepertinya cocok menggambar perjuangan untuik sampai ke “bintang utama” dari perjalanan Anda, yaitu hutan mangrove. Sesampainya disana, Anda akan disambut dengan pemandangannya indah jajaran pohon mangrove berhiaskan burung bangau putih. Bener-bener asri.Ada beberapa pantangan yang harus dipatuhi pengunjung selama berada di hutan mangrove ini. Anda harus berbapakaian yang sopan dan untuk para pasangan dilarang bergandengan bahkan berbuat tabu, karena di area tersebut terdapat makam Syekh Abdullah Mudzakir.

Hutan Mangrove sendiri berada  di Desa Tambaksari. Pada tahun 1998 Desa Tambaksari terkikis abrasi air laut yang membuat 80 keluarga pindah. Sekarang hanya ada lima keluarga disana yang masih keturunan Syekh Mudzakir.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar